Buat para orang tua, terutama Ibu dan Ayah muda yang baru mulai belajar tentang parenting, pasti ada banyak dilema dan pertanyaan di kepala: Harus lembut atau tegas? Bagaimana biar anak nurut tapi tetap bahagia? Apa kata Islam soal pola asuh?
Nah, di artikel kali ini, bakal ngebahas gimana cara mendidik anak dengan pola asuh Islami yang seimbang—nggak terlalu keras, tapi juga nggak kebablasan terlalu lembut atau memanjakan sehingga membentuk mental yang lemah pada anak. Yuk, simak! Siapa tahu ada banyak jawaban dari pertanyaan dan kebingungan Ayah, Ibu selama ini
- Islam Mengajarkan Keseimbangan dalam Mendidik Anak
Islam selalu mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam pola asuh. Rasulullah ﷺ sendiri adalah contoh terbaik dalam mendidik anak dengan kasih sayang, tapi tetap memiliki ketegasan dalam membimbing mereka.
Ada salah satu kisah inspiratif nih, dimana saat ada seorang anak kecil naik ke punggung Rasulullah ﷺ ketika shalat, beliau tidak marah, malah membiarkannya sampai anak itu turun sendiri. Ini menunjukkan kelembutan beliau. Tapi di sisi lain, beliau juga mengajarkan disiplin kepada anak-anak, seperti mengarahkan mereka untuk shalat sejak usia 7 tahun.
Beberapa tips untuk Orang Tua Muda:
-
- Sayangi anak, tapi jangan sampai kehilangan kendali sebagai orang tua.
- Arahkan dengan sabar dan penuh cinta, bukan dengan bentakan atau ancaman
- Jadilah contoh, karena anak belajar dari perilaku kita.
- Kasih Sayang dalam Parenting: Anak Butuh Keamanan Emosional
Anak-anak butuh merasa dicintai dan dihargai agar tumbuh dengan kepercayaan diri yang baik. Islam mengajarkan bahwa kasih sayang bukan berarti memanjakan, tapi memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kami.” (HR. Abu Dawud)
Lalu, gimana ya cara menunjukkan kasih sayang yang sehat? Tenang, ini dia beberapa cara yang bisa mulai Ayah, Ibu terapkan :
-
- Sering peluk dan ucapkan kata-kata positif.
- Dengarkan anak dengan penuh perhatian tanpa buru-buru menyalahkan.
- Luangkan waktu berkualitas untuk bermain dan ngobrol bersama anak.
- Hargai perasaan mereka, jangan anggap remeh kesedihan atau kekhawatiran anak.
- Ketegasan yang Dibutuhkan: Anak Perlu Aturan
Selain kasih sayang, anak juga butuh aturan dan batasan yang jelas supaya mereka bisa tumbuh jadi pribadi yang bertanggung jawab. Islam mengajarkan bahwa mendidik anak harus dengan kelembutan, tapi tetap punya prinsip yang kokoh.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang mendidik, bukan menyakiti) jika mereka tidak melakukannya pada usia sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud)
Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan disiplin secara bertahap, bukan dengan kekerasan yang membabi buta.
Tips Menerapkan Ketegasan yang Positif :
-
- Tetapkan aturan yang jelas sejak dini. Misalnya, waktu tidur, waktu belajar, dan waktu ibadah.
- Konsisten dengan aturan yang sudah dibuat, jangan berubah-ubah.
- Beri konsekuensi yang mendidik, bukan hukuman yang menyakitkan.
- Berikan pilihan agar anak merasa punya kendali atas dirinya, misalnya: “Mau membereskan mainan sekarang atau 5 menit lagi?”
- Menghindari Pola Asuh yang Berlebihan
Kadang tanpa sadar, orang tua bisa terlalu lembut dan memanjakan atau malah terlalu keras dalam mendidik anak. Keduanya bisa berdampak buruk.
Ayah dan Ibu perlu tau, Ini dia dampak negatif dari pola asuh yang berat sebelah dan berlebihan :
1.Pola Asuh Terlalu Lembut (Permissive Parenting)
-
- Anak jadi sulit diatur dan kurang disiplin.
- Tidak bisa menerima kata “tidak” dan mudah tantrum.
- Kurang memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
2. Pola Asuh Terlalu Keras (Authoritarian Parenting)
-
- Anak tumbuh dengan rasa takut, bukan rasa hormat.
- Tidak berani mengungkapkan pendapat.
- Bisa menjadi terlalu penurut atau malah pemberontak.
Nah, maka dari itu harus ketemu nih jalan tengahnya – Seimbang. Tegas tapi tetap hangat. Beri aturan, tapi juga beri anak ruang untuk berkembang.
- Menjadi Role Model bagi Anak
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka nggak akan menuruti nasihat kalau orang tuanya sendiri nggak memberi contoh yang baik. Mau anak rajin shalat? Orang tua dulu yang harus rajin shalat. Mau anak sopan? Orang tua juga harus berbicara dengan sopan.
Tips Agar Bisa Jadi Panutan yang Baik:
-
- Bersikap jujur, karena anak akan belajar dari kejujuran kita.
- Tunjukkan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari.
- Jangan hanya menyuruh, tapi ikut melakukan.
- Sabar dan terus belajar jadi orang tua yang lebih baik.
Parenting dalam Islam bukan soal keras atau lembut ya, tapi tentang keseimbangan. Kasih sayang memberikan anak rasa aman, sedangkan ketegasan mengajarkan mereka disiplin dan tanggungjawab. Dengan meniru cara Rasulullah ﷺ mendidik anak, kita bisa membentuk generasi Muslim yang tangguh, sopan, dan berakhlak mulia.
Menjadi orang tua memang nggak gampang, tapi dengan berbekal ilmu dan kesabaran, insyaAllah kita bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Kita belajar sama-sama ya, untuk bisa menerapkan pola asuh yang seimbang. Dimana tangki cinta anak kita tetap penuh tapi tidak membentuk mereka menjadi pribadi lemah yang mudah menyerah! 💕😊